Duh, Dieng Kini Kebanyakan Pungli
Lucunya, lanjut dia, dua kali membayar tiket untuk lima orang, tapi ia hanya diberi 4 tiket. “Sudah diklip. Pesan klipnya jangan dibuka, langsung masuk saja.”
Sesampainya di telaga, dia melanjutkan perjalanan ke Kawah Sikidang. Lagi-lagi dia harus ditarik uang dengan hitungan per kepala. Memasuki kawasan Kawah Sikidang, dia sempat menuliskan pesan kepada calon pengunjung jangan mudah tergiur dengan spot yang indah dan banyak. Karena di sana banyak jebakan.
Untuk berfoto dengan kamera sendiri tetap harus bayar Rp 5 ribu rupiah per kepala. Semakin banyak spot foto bagus, di situlah banyak muncul jebakan.
Postingan Yudhistira di Facebook pun beredar secara viral hingga sampai ke Ketua Komisi D DPRD Wonosobo Faizun. Merujuk pada pengakuan Yudhistira, kelakuan pelaku penarik uang di Dieng memang sudah keterlaluan.
Faizun, sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurut Faizun, wisatawan seharusnya dibuat nyaman dan kerasan sehingga tak perlu ada jebakan atau tarif yang sebenarnya tidak perlu.
“Melihat kondisi semacam itu, dinas terkait seharusnya paling bertanggung jawab, harus segera lakukan pembenahan,” ujarnya.
Pengakuan yang sempat menjadi viral di media sosial itu pun mendapay respons dari CBO Wonosobo-Banjarnegara. Merujuk pada matinya wisata di Waduk Mrica, awalnya juga dari hal-hal seperti yang terjadi di Dieng. Mulai ulah tukang ojek nakal maupun para tukang andong.
Karenanya CBO Wonosobo-Banjarnegara mengharapkan kejadian di Mrica menjadi catatan bersama semua pihak. Warga Dieng pun diminta tidak memanfaatkan aji mumpung.(cr2/isk/jpg)