Duh, Tarif Angkut Kontainer Batam-Singapura Melebihi Hong Kong-Jakarta
Biaya angkut kontainer Batam-Singapura juga masih lebih mahal ketimbang Jakarta ke Hong Kong. Padahal, jarak Jakarta-Hongkong mencapai 3.313 kilometer dengan waktu tempuh 7 hari 11 jam. Namun, biaya angkut kontainer ukuran 20 feet hanya USD 420, sedangkan 40 feet USD 545.
“Masa dari Batam hanya 28 kilometer yang bisa ditempuh 2 jam jauh lebih mahal dari Singapura-Malaysia, Jakarta-Malaysia, Singapura-Hongkong, dan Jakarta-Hongkong? Tidak masuk akal!” tegasnya.
Menurut Abidin, tarif kontainer Batam-Singapura yang supermahal itu sudah berlangsung tiga tahun terakhir. Pengusaha tidak ada pilihan karena sembilan perusahaan yang melayani angkutan kontainer Batam-Singapura di Batam semua menerapkan harga yang sama.
Abidin pun menduga ada kartel atau mafia di Batam yang bermain dengan mengatur biaya angkut kontainer dari Batam-Singapura dengan sesuka hati. Karenanya ia meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai wakil pemerintah pusat turun tangan mengatasi masalah ini.
Merujuk data Apindo, sembilan perusahaan yang melayani angkutan kontainer Batam-Singapura adalah Duta Freight International Pte Ltd, Batamindo Shipping & Warehousing Pte Ltd, Yusen Logistics (S) Pte Ltd, Megastar Shipping Pte Ltd, IG Logistics Pte Ltd, PSC Express Pte Ltd, Bayswater Shipping & Forwarding Pte Ltd, Infiniti Marine Pte Ltd, dan Toll Global Logistics Pte Ltd. “Perusahaan angkutan kontainer itu semua milik orang Singapura,” ungkapnya.
Ia meminta BP Batam tak hanya fokus pada persoalan lahan, sementara ada hal mendesak yang menyangkut masa depan Batam. “Semua industri di Batam itu produknya ekspor, menjerit semua, ini penting, harus segera diatasi,” ujar Abidin.
Sebelumnya, biaya kontainer Singapura-Batam hanya USD 200 untuk ukuran 20 feet dan USD 400 untuk ukuran 40 feet. Padahal saat itu harga minyak (BBM) lebih mahal.
Sementara saat ini, BBM jauh lebih murah, namun biaya angkut kontainer Batam-Singapura malah makin mahal. “Makanya saya curiga ada kartelnya bermain,” ujar Abidin.