Duh, Ternyata Novanto Berurusan dengan Mantan Waka BIN
Kang TB: Mundur akan Lebih Terhormatjpnn.com - JAKARTA - Desakan agar Ketua DPR Setya Novanto mengundurkan diri kian kencang. Ini menyusul dugaan keterlibatannya dalam pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia (PTFI). Apalagi, adanya bukti rekaman suara kian memperkuat dugaan tersebut.
"Setya Novanto sebaiknya mengundurkan diri. Pencatutan nama presiden dan wakil presiden, menjadi semakin terang benderang setelah MKD menerima rekaman pembicaraan pertemuan antara Presdir Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR dan Riza Chalid," kata Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, Kamis (19/11).
Menarik lagi untuk disimak, karena menurut politikus PDI Perjuangan itu, Maroef adalah purnawirawan jenderal bintang 2 yang malang melintang di dunia intelijen, jabatan terakhirnya adalah Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2011-2014.
Politikus yang akrab disapa Kang TB itu menilai, sebagai mantan Waka BIN, Maroef pasti punya alasan mengapa pertemuan itu harus direkam. Bisa jadi karena dianggap ada permintaan yang tidak wajar. Bahkan dia menduga bisa jadi Maroef masih punya bukti kuat lain yang sewaktu-waktu bisa dibuka.
"Maroef sebagai mantan perwira intelijen bisa jadi masih punya bukti-bukti lain yang mungkin akan dibuka pada saatnya nanti, jadi sulit untuk berkelit," ujarnya.
'Kang TB'. Foto: dok/JPNN.com
Dalam kasus ini, lanjutnya, siapapun bisa saja berkelit dengan alasan pertemuan itu dilakukan demi bangsa dan negara, demi rakyat Papua atau demi demi yang lainnya. Atau bisa saja MKD tidak menemukan jenis pelanggaran etika yang yang dilanggar.