Duh...Tidak Punya Uang, 31 Orang Jalan Kaki Tiga Bulan
jpnn.com - PALEMBANG – Sejak dua bulan lalu, 31 orang dari Suku Anak Dalam (SAD) Bukit 12, Provinsi Jambi, melakukan ”melangun”, ritual jalan kaki menyusuri jalan. Kegiatan jalan kaki ini berlangsung selama tiga bulan.
Melangun merupakan ritual untuk membuang sial karena salah satu keluarga SAD ada yang meninggal. Rombongan SAD tersebut dijemput staf Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel di Jl Lurus, perbatasan Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Kota Palembang.
Ketua Kelompok SAD Bukit 12, Mengku mengatakan, ritual perjalanan selama tiga bulan itu sudah menjadi tradisi jika ada anggota keluarga yang meninggal.
Kalau tidak dilakukan, semua akan dikenakan denda membayar kain 500 lembar. “Kami tidak ada uang untuk membeli kain itu. Jadi, kami melakukan melangun,” ucapnya.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut dalam ritual tersebut. Perjalanan mulai dari Sarolangun, Lubuklinggau, Tebing Tinggi, Lahat, Muara Enim, Gelumbang, hingga Inderalaya. Kemudian, akan kembali ke kawasan Bukit 12 Jambi.
Menurut Mengku, ada sekitar 2 ribu lagi SAD yang ada di Bukit 12. Mereka terpaksa harus pindah ke dalam hutan karena tempat mereka yang dulu ditinggali sudah dibuka untuk perkebunan sawit.
Dalam perjalanan melakukan ritual melangun, lanjut Mengku, ada musibah. Salah satu anggotanya dijambret saat berhenti istirahat di Inderalaya, kehilangan uang Rp 500 ribu. “Selama perjalanan, kita mendapatkan bantuan makanan dari warga yang peduli,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Sumsel, Belman Karmuda menambahkan, rombongan tersebut diangkut menggunakan truk menuju Panti Sosial Karya Wanita Harapan (PSKWH). “Mereka kami berikan bantuan makanan dan perlengkapan bayi,” imbuhnya.