Duit BPJS Bisa Tekor
Jika Pecandu Rokok Dimasukkan Sebagai TertanggungRabu, 11 Januari 2012 – 05:16 WIB
Untuk menjalankan paradigma atau polapikir baru ini, Fachmi mengatakan perlu digiatkan rencana menjalankan dokter keluarga. Dia menjelaskan, satu dokter keluarga ini adalah seorang dokter umum yang bertugas melayani sekitar dua ribu orang. Dengan total penduduk Indonesia sekitar 237 juta jiwa, maka diperlukan dokter keluarga sejumlah 125 ribu orang.
Para dokter keluarga inilah yang nantinya menjadi penjaga gawang promosi kesehatan. Fachmi mengatakan, fungsi kuratif atau penyembuhan penyakit masih tetap menjadi tugas dokter keluarga ini. Dengan keberadaan dokter keluarga ini, dia mengatakan bisa menekan kebiasaan puskesmas mengeluarkan surat rujukan pasien ke rumah sakit. Dengan keberadaan surat rujukan ini, bisa membuat biaya kesehatan masyarakat membengkak.
Persoalan selanjutnya yang masih lengket dalam rencana menggalakan dokter keluarga ini adalah jumlah premi dari masyarakat yang dibayarkan pemerintah. Selama ini, muncul kabar jika premi yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 20 ribu per kepala per bulan. Dengan besaran premi tadi, diperkirakan beban keuangan negara di APBN untuk membiayai premi masyarakat sebesar Rp 38 triliun.