Dukung Akselerasi Penyaluran KUR, Peran Pemerintah Daerah Terus Dioptimalkan
jpnn.com, JAKARTA - Perekonomian Indonesia mencatatkan pertumbuhan cukup kuat di tengah kondisi perekonomian global yang melambat, serta adanya pengaruh perubahan iklim dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan.
Pada Q3-2023 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94% (yoy) atau 5,05% (ctc) dan diproyeksikan tetap tumbuh solid pada 2023-2024.
Memasuki Q4-2023, secara kawasan, perekonomian domestik dapat diandalkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia bergerak lebih cepat sehingga tetap mencapai sasaran.
Dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi, Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan dimana salah satunya yakni dengan memperkuat pembiayaan UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hingga 30 November 2023, KUR telah disalurkan sebesar Rp229,95 triliun (77,42% dari target tahun 2023 sebesar Rp297 triliun) kepada 4,12 juta debitur. Kuantitas penyaluran KUR tersebut juga diikuti dengan penyaluran KUR yang semakin berkualitas.
Selain itu, penerima KUR pada tahun ini juga didominasi oleh debitur yang baru pertama kali memperoleh KUR yakni sebanyak 70% dari total penerima KUR.
Debitur KUR yang bergraduasi atau naik kelas mencapai 53%. Hal ini mengindikasikan makin banyak UMKM yang memanfaatkan KUR, serta peningkatan kapasitas usaha penerima KUR.
“Pemerintah terus mendorong penyaluran KUR agar dapat memenuhi target tahun 2023. Salah satu strategi yang dilakukan adalah optimalisasi peran Pemerintah Daerah terutama dalam hal pengunggahan data calon debitur KUR baru, agar dapat ditindaklanjuti oleh Penyalur KUR,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan yang hadir secara virtual dalam kegiatan Sosialisasi Akselerasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat kepada Pemerintah Daerah, Kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Penyalur KUR, dan Penjamin KUR, Senin (4/12).