Dukung Bibit dan Chandra di Dunia Maya
Gerakan 1.000.000 FacebookersSabtu, 31 Oktober 2009 – 04:01 WIB
Cara deklarasi para aktifis itu cukup unik. Masing-masing menyampaikan pendapatnya terhadap upaya kriminalisasi itu di depan puluhan roti buaya. Roti dihidangkan di atas meja dengan membentuk tulisan KPK. Satu persatu aktifis mengutarakan pendapatnya soal penahanan dua petinggi lembaga antikorupsi itu. Beragam pendapat, namun muaranya prihatin dengan realitas penegakan hukum tersebut.
Usai aksi itu, masing-masing aktifis langsung berebut mengambil roti. "Oke rotinya silakan dimakan," jelas aktifis Imparsial Rusdi Marpaung. Dengan gemas, para aktifis itu memakan roti tersebut. Kepalanya diremas-remas lalu dikunyah. "Entah kenapa kalau makan roti buaya saya lahap sekali," kata seorang aktifis di halaman kantor Imparsial itu.
Roti buaya merupakan sindiran bagi penegakan hukum yang dilakukan polisi. Sejak konflik KPK- Polri mencuat, idiom cicak dan buaya makin populer. Cicak mewakili KPK, sementara buaya adalah polisi. (fal/git/bay/iro)