Dukung Eksistensi Program Pemagangan Indonesia-Jepang, Ini Harapan Wamenaker Afriansyah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan pihaknya akan tetap memberikan dukungan penuh bagi eksistensi dan keberlanjutan kerja sama program pemagangan antara Indonesia dan Jepang.
Selain dukungan, kata Afriansyah, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga menginginkan adanya upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemagangan dengan terus memperhatikan prinsip-prinsip pemagangan yang berlaku secara universal.
Wamenaker Afriansyah menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri Tahun 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Senin (29/7) malam.
"Pemagangan Jepang harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan hak-hak dasar dalam dunia kerja bagi para peserta magang, dan peningkatan kesejahteraan para pemagang," tegas Wamenaker Afriansyah Noor dalam keterangan resminya, Selasa (30/7).
Wamenaker Afriansyah mengatakan program pemagangan ke Jepang yang sudah dimulai sejak 1993 merupakan langkah nyata Kemnaker dalam mengembangkan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing dalam kancah pasar kerja global.
Berdasarkan data Badan Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman Jepang pada Desember 2023, terdapat 149.101 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Jepang.
Proporsi terbesar dari WNI tersebut adalah peserta pemagangan, yakni sebanyak 74.387 orang.
Jumlah ini meningkat lebih dari 60 persen dibandingkan tahun 2022 yang hanya berjumlah 45.919 peserta magang.