Dukung Investigasi Komnas HAM, Mahasiswa Sulbar Minta PT Amman Ditutup
jpnn.com - Gelombang aksi penuntutan penutupan PT Amman Mineral Nusa Tenggara terus meluas. Tuntutan yang disuarakan karena sejumlah dugaan pelanggaran HAM tersebut kali ini datang dari Forum Mahasiswa Bersatu Sulawesi Barat (Format Sulbar).
Mereka melakukan aksi demonstrasi di depan kampus Universitas Al-Asyariah Mandar, Sulbar, Rabu (21/12).
Aksi ini juga dilakukan untuk mendukung mogok makan yang dilakukan mahasiswa dan warga Kabupaten Sumbawa Barat (Amanat KSB) di Komnas HAM sejak 13 Desember 2022 lalu. Lima orang diketahui telah dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatan yang memburuk.
Menurut Humas Aksi, Muamar Kadafi, PT Amman Mineral seharusnya ditutup sementara hingga penyelidikan yang dilakukan oleh Komnas HAM rampung. Hal itu sesuai dengan rekomendasi yang pernah diutarakan oleh Amnesty International Indonesia.
“Penutupan sementara dapat menjadi langkah yang harus dipertimbangkan sebab Muara dari penyelidikan pelanggaran HAM itu dapat berujung pada perlunya pertanggung jawaban pidana pribadi – pribadi serta pengelolah perusahaan yang dianggap bertanggung jawab,” kata dia dalam keterangan tertulis, beberapa saat lalu.
Kadafi menegaskan, tindakan membuang limbah merkuri sebesar 14 Ton per hari ke laut di daerah Nusa Tenggara Barat oleh Amman Mineral melanggar nilai-nilai kemanusian.
Limbah merkuri tersebut jelas membuat kerusakan pada biota laut dan menjadikan Nelayan kesulitan mencari ikan dan terpaksa mencari hingga ke samudera Australia.
“Persoalan perampasan tanah rakyat, hingga manipulasi dan korupsi dana CSR/PPM yang menjadi hak masyarakat lingkar tambang juga tak dapat dibenarkan. Amman Mineral juga harus segera memenuhi janji dan kewajiban perusahaan yang selama ini terbengkalai. Ini harus segera dipenuhi. Kalau tidak, segera copot jajaran petinggi (Direktur) Amman Mineral,” tegasnya.