Dukung Prabowo-Gibran, Sejumlah Aktivis 98 Tepis Soal Isu Neo Orde Baru
"Pemilu 2024 khususnya dalam kontestasi pilpres hendaknya dapat dijalankan dengan penuh riang gembira tanpa saling menghujat, menyebarkan ujaran kebencian dan kemarahan sesama antaranak bangsa," kata Mardiansyah.
Dia juga menyebutkan pernyataan pihak-pihak tertentu terkait isu neo orde baru merupakan hal yang berlebihan dan tidak masuk akal sehat, karena pada masa Presiden Jokowi justru kebebasan berpendapat diberikan ruang dan kepemimpinannya jauh dari sikap otoritarian.
"Dalam sistem demokrasi dengan paham yang dianut oleh bangsa Indonesia, tidak memungkinkan terjadinya politik dinasti karena suara rakyatlah yang menentukan seseorang dapat menjabat bukan penunjukan dari yang berkuasa siapa pun dirinya," lanjut Mardiansyah.
Dia juga menjelaskan nilai-nilai reformasi masih terjaga dengan sangat baik, korupsi, kolusi, dan nepotisme terus diperangi pemerintah Jokowi.
Sementara itu, Aktivis dan Mahasiswa Trisakti Fakultas Hukum angkatan 1994 Fernando Rorimpandey menyebutkan peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti merupakan duka semua orang.
"Dan berdasarkan data serta fakta yang ada membuktikan dengan sangat jelas bahwa Prabowo Subianto tidak ada keterlibatannya dalam tragedi tersebut," tuturnya.
Dia menilai isu penculikan aktivis dan pelanggaran HAM akan selalu ada di setiap kontestasi pilpres yang diikuti oleh Prabowo Subianto, walau sebenarnya di banyak kesempatan hal ini sudah berkali-kali diberikan penjelasan.
"Oleh karena itu sangat diyakini ini hanya digunakan untuk kepentingan politik semata dari kubu yang berlawanan sebagai alat pukul lawan politik bukan memperjuangkan nilai-nilai yang sesungguhnya," jelasnya.