Dukung Swasembada Pangan nasional, PTPN Inisiasi Program PSR Intercropping Padi
jpnn.com, PEKANBARU - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III melalui sub holding PT Perkebunan Nusantara IV akan menginisiasi program peremajaan sawit rakyat yang ditumpang sari atau intecropping dengan penanaman padi.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III, Mohammad Abdul Ghani mengatakan total luas perkebunan sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta Ha dengan 42 persennya atau 6,94 juta Ha merupakan kebun sawit milik rakyat.
"Untuk kebun milik rakyat sendiri, dari 6,9 juta Ha itu saat ini ada sekitar 2,8 juta Ha sawit yang usianya diatas 25 tahun dan perlu segera diremajakan," kata dia.
Selama ini lokasi areal peremajaan sawit rakyat (PSR) kerap berstatus "idle" selama kurang lebih dua setengah tahun atau menjelang panen tiba.
Oleh karena itu, PTPN yang mendapat arahan dari Kementerian BUMN telah menjalin sinergi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak terkait untuk menginisiasi pelaksanaan program intercropping di areal PSR saat kondisi tanaman belum menghasilkan.
"Dalam proses peremajaan tanaman berpotensi dapat ditanami padi gogo melalui tumpang sari tanaman sela atau intercropping selama dua tahun. Yakni pada areal Tanaman Belum Menghasilkan tahun pertama (TBM I) dan Tanaman Belum Menghasilkan Tahun Kedua (TBM II). Ini potensinya cukup besar untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan bapak presiden," tuturnya.
Inisiasi yang turut melibatkan para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Riset Perkebunan Nusantara itu diwujudkan melalui Program Tanam Padi PTPN yang rencananya akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.