Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dulu Kritik SBY, Kini Pramono juga Rapat Partai di Setkab

Kamis, 10 Mei 2018 – 11:57 WIB
Dulu Kritik SBY, Kini Pramono juga Rapat Partai di Setkab - JPNN.COM
Pramono Anung. Foto: M. Fathra

jpnn.com, JAKARTA - Kritik terhadap Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo yang menginisiasi rapat dengan 9 sekjen parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo, di Kantor Setkab, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, 7 Mei lalu belum berhenti.

Terbaru, politikus Gerindra Gus Irawan Pasaribu melontarkan sindiran terhadap Pramono yang dulu melancarkan kritik keras kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena bicara urusan partai di Istana.

Namun sekarang, ketika Pramono berada di lingkungan penguasa, dia justru menggunakan fasilitas negara untuk rapat dengan para sekjen parpol pendukung Jokowi. 

Apalagi pertemuan itu erat kaitannya dengan persiapan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019.

"Saya enggak tahu apakah itu hoaks, tapi seingat saya memang dulu waktu masa SBY, kawan-kawan PDIP kan ribut termasuk Pak Pramono Anung kan. Sekarang justru Pak Pram yang ngumpulin itu (9 sekjen partai) kan," kata Gus kepada jpnn.com, Kamis (10/5).

Sebagai pejabat negara, tegasnya, Pramono seharusnya paham ada aturan main terkait penggunaan fasilitas negara. Karenanya dia menyayangkan ketidakkonsistenan politikus PDIP itu.

"Ini menjadi pendidikan politik yang tidak baik bahwa fasiltas negara digunakan untuk politik praktis. Kok dulu mereka ribut, pada saat berkuasa kok dia pula yang melanggar yang diributinya. Enggak konsisten ternyata," sindir politikus Senayan ini.

Gus yang juga ketua DPD Gerindra Sumatera Utara, memandang inisiasi menseskab bertemu para sekjen parpol pendukung pemerintah di kantor setkab, kurang patut. Alangkah baiknya jika itu dilakukaan di kantor partai atau kedai kopi. 

Waktu menjadi anggota DPR Pramono Anung pernah menyebut Presiden SBY merusak citra istana karena bicara tentang masalah politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News