Dulu Kuli Bangunan, Sekarang jadi Bos
"Beda distro beda karakter, yang ini khusus sarana petualang atau outdoor," terang pria kelahiran Jakarta 18 November 1979 itu.
Agil mengaku, sebelumnya hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, karena tekad yang kuat, dia memilih terjun ke bisnis dagang sejak tahun 2000.
"Saya melihat ada peluang karena meraup untung banyak. Jadi saya coba, saya juga mendapat dukungan dari orang, jadi alhamdulillah bisa seperti sekarang ini," kenang suami dari Suryani ini.
Dagangan pria pecinta motor trail ini seakan menjadi magnet bagi masyarakat. Apalagi kalangan remaja.
Sejumlah merek ternama memang selama ini menjadi buruan kalangan remaja. "Kualitas lokal lebih diutamakan, mengingat pakaian Indonesia sudah lebih bagus," tutur ayah tiga anak ini.
Perjalanan Agil sejak tahun 2000 hingga saat ini tidak berjalan mulus. Beberapa kali usahanya harus gulung tikar karena tidak fokus dalam mengelola.
Sebenarnya, putus asa memang sudah muncul. Namun berkat dorongan istri dan teman-temannya, dia kembali termotivasi.
"Saya beberapa kali bangkrut hingga hilang kepercayaan, tapi dari situ saya belajar dan menjadkan sebagai guru," ungkapnya.