Dulu Pelaku Mutilasi Itu Sangat Pintar Mengaji
jpnn.com, TUBAN - Warga Dusun Tawing, Desa Tanggulangin, Kabupaten Tuban, Jatim menolak keras pemulangan Wusito, pelaku kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap bocah SD, Muhammad Arifin.
Wusito berpotensi tidak diproses hukum dan bisa lolos dari penjara karena mengalami gangguan jiwa.
Namun, warga menolak kehadiran tersangka Wusito jika pulang kembali ke desanya.
"Kami khawatir pelaku bisa membahayakan keselamatan warga lainnya," ujar Puji, salah satu warga.
Sementara itu, menurut Budiono, Kepala Desa Tanggulangin, sebelum mengalami gangguan jiwa dan membunuh korban, tersangka Wusito adalah pemuda yang pintar mengaji.
"Kejiwaan Wusito mulai tidak stabil ketika ditinggal mati ibunya, pada 2011 lalu. Sejak saat itu Wusito sering mengamuk dan sempat dipasung," ujar Budiono.
Sementara itu, Saridi, ayah pelaku dan tinggal serumah, kini diungsikan ke rumah Nyaiman, anak pertamanya
Pasalnya, rumah yang menjadi tempat kejadian perkara itu, masih terpasang police line.
Selain itu, anaknya merasa kasihan, karena Saridi hanya tinggal sendirian dirumah tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Arifin dilaporkan hilang. Bocah usia tujuh tahun ini tiba-tiba menghilang saat berada di sekolah.
Korban ditemukan empat hari kemudian sudah tidak bernyawa dengan kondisi tangan termutilasi di rumah Wusito, yang masih tetangganya sendiri. (pul/jpnn)