Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dunia Usaha Desak Penurunan Harga BBM

Harga Rasional Rp 5 Ribu Per Liter untuk Premium

Minggu, 26 Oktober 2008 – 01:06 WIB
Dunia Usaha Desak Penurunan Harga BBM - JPNN.COM
Sebuah ladang minyak tua di Texas masih beroperasi. Dunia usaha mendesak pemerintah menurunkan harga minyak dalam negeri menyusul semakin merosotnya harga minyak di pasaran dunia. Foto : Rights of Van Ness Feldman
Senada, Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengemukakan, harga BBM industri semestinya terus diturunkan. ”Penurunannya harus cepat. Jangan kita harus menunggu dulu,” ujar CEO Bosowa Corporation itu. Jika begitu, maka Pertamina sudah menangguk untung terlebih dahulu dengan adanya rentang waktu antara penurunan harga dan keputusan untuk menyesuaikan harga. ”Itu menjadi jalan untuk terus memperkuat sektor riil,” jelasnya.

Terpisah, pengamat perminyakan Kurtubi mengatakan, pemerintah tidak punya alasan lagi untuk tidak mengoreksi harga BBM. ”Dengan angka saat ini (USD 64 per barel), pemerintah bukan lagi menyubsidi. Pemerintah malah sudah untung,” ujar Kurtubi. ”Harga BBM saat ini di POM bensin itu sudah melampaui biayanya,” tegasnya. Dia menghitung, harga keekonomian untuk bensin saat ini adalah Rp 5.000. ”Jadi, setidaknya harga harus diturunkan sekitar Rp 1.000 per liter,” katanya.

Dia mengatakan, saat pemerintah menaikkan harga BBM Mei lalu, patokan harga minyak mentah Indonesia (ICP) adalah USD 95 per barel. Harga BBM untuk jenis premium saat ini adalah Rp 6 ribu per liter, solar Rp 5.500 per liter, dan minyak tanah Rp 2.500 per liter. ”Sehingga, inilah saat bagi pemerintah menurunkan harga BBM. Sekali lagi, pemerintah bukan lagi menyubsidi, malah sudah bisa untung.”

Apakah harga minyak tidak berpeluang lagi untuk rebound? ”Cukup sulit,” ujarnya. Menurut dia, selama krisis finansial global belum reda dan USD terus menguat terhadap euro, cukup sulit bagi emas hitam untuk kembali menanjak. ”Selain itu, jika OPEC tidak mengurangi produksi secara signifikan, harga tidak akan kembali naik signifikan. Pemangkasan produksi yang hanya 1,5 juta barel per hari tidak signifikan,” jelasnya.

JAKARTA - Kalangan dunia usaha mendesak pemerintah agar berani menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Pertimbangannya, harga minyak mentah dunia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News