Dunia Usaha Desak Penurunan Harga BBM
Harga Rasional Rp 5 Ribu Per Liter untuk PremiumMinggu, 26 Oktober 2008 – 01:06 WIB
Terpisah, pengamat perminyakan Kurtubi mengatakan, pemerintah tidak punya alasan lagi untuk tidak mengoreksi harga BBM. ”Dengan angka saat ini (USD 64 per barel), pemerintah bukan lagi menyubsidi. Pemerintah malah sudah untung,” ujar Kurtubi. ”Harga BBM saat ini di POM bensin itu sudah melampaui biayanya,” tegasnya. Dia menghitung, harga keekonomian untuk bensin saat ini adalah Rp 5.000. ”Jadi, setidaknya harga harus diturunkan sekitar Rp 1.000 per liter,” katanya.
Dia mengatakan, saat pemerintah menaikkan harga BBM Mei lalu, patokan harga minyak mentah Indonesia (ICP) adalah USD 95 per barel. Harga BBM untuk jenis premium saat ini adalah Rp 6 ribu per liter, solar Rp 5.500 per liter, dan minyak tanah Rp 2.500 per liter. ”Sehingga, inilah saat bagi pemerintah menurunkan harga BBM. Sekali lagi, pemerintah bukan lagi menyubsidi, malah sudah bisa untung.”
Apakah harga minyak tidak berpeluang lagi untuk rebound? ”Cukup sulit,” ujarnya. Menurut dia, selama krisis finansial global belum reda dan USD terus menguat terhadap euro, cukup sulit bagi emas hitam untuk kembali menanjak. ”Selain itu, jika OPEC tidak mengurangi produksi secara signifikan, harga tidak akan kembali naik signifikan. Pemangkasan produksi yang hanya 1,5 juta barel per hari tidak signifikan,” jelasnya.