E-Budgeting Seperti Tangkap Maling, Lalu Dikunci
jpnn.com - JAKARTA- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi akhirnya mendapatkan password sistem e-budgeting. Dengan begitu, Prasetyo bisa mengawasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menginput data ke dalam sistem tersebut.
"Iya hanya ketua. Mereka tidak mengisi. Kalau sudah jadi, mereka awasi, yang sudah diisi SKPD. Jadi ini fungsi pengawasan," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Kamis (19/3).
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut menambahkan, sebelum ada sistem e-budgeting, tidak ada yang mampu mengawasi proses memasukan suatu program kegiatan dan mata anggaran. Dengan sistem e-budgeting, Ahok menyatakan bisa terlihat kecurangan pada saat memasukan program dan mata anggaran.
"Dulu enggak ada sistem e-budgeting dan lock mampu enggak DPRD awasi puluhan ribu item dari SKPD? Enggak mampu. Saya juga enggak mampu.
Makanya dengan sistem lock yang nakal dikunci sudah. Kayak nangkep maling, ditangkap, dikunci. Dulu kan nangkep maling terus dilepas," tutur Ahok.
Sementara iu, Prasetyo mengapresiasi sistem e-budgeting. Sebab, menurut dia, sistem tersebut bisa mencegah terjadinya kecurangan anggaran.
"Jadi kalau bicara masalah main-main anggaran udah terkunci nih. Yang penting anggaran sampai ke bawah dan punya masyarakat. Jadi fungsi saya sebagai badan pengawas jalan," ucap Prasetyo.
Sebelum ada sistem e-budgeting, Prasetyo menyebut sulit untuk mengontrol para SKPD dan DPRD yang bandel bermain anggaran. "Tapi, sekarang saya diberi satu kesempatan oleh gubernur, ayo saling mengawasi untuk kepentingan masyarakat," tegas Prasetyo. (gil/jpnn)