Effendi Simbolon dan Nakhoda Indonesia
Oleh Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Politik penuh dengan simbolisme. Dalam politik pun ada eufemisme (penghalusan) dan disfemisme atau mengasarkan kalimat.
Politikus PDIP Effendi Simbolon menyebut istilah ’Nakhoda Indonesia’ yang diduga bermakma Presiden RI. Kaesang Pangarep menyebut ’Depok Pertama’ yang diduga bermakna Wali Kota Depok.
Kaesang adalah anak bungsu Presiden Jokowi. Baliho berwajah Kaesang dengan narasi 'Depok Pertama' terpasang di sejumlah lokasi strategis di Kota Depok.
Kaesang juga juga membuat video berisi permintaan dukungan dari publik. Dalam video itu pula Kaesang mengaku sudah mengatakan mendapat restu dari orang tuanya.
Meskipun Kaesang tidak terang-terangan mengaku ingin menjadi wali kota Depok, tetapi ungkapan simbolis itu cukup mudah dipahami oleh partai-partai politik pendukung pemerintah. Mereka kemudian bersegera memberi dukungan kepada Kaesang untuk maju menjadi calon wali kota Depok.
Adapun Effendi Simbolon selain sebagai legislator PDIP juga dipercaya menjadi ketua umum Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia (PSBI). Pekan lalu, PSBI menggelar rapat kerja nasional atau rakernas dengan mengundang Prabowo Subianto.
Effendi sebagai sahibulbait acara itu menyebut Prabowo layak menjadi ’Nakhoda Indonesia’. Namun, Effendi cukup berhati-hati untuk tidak menyebut ‘Presiden Indonesia’.
Meski demikian, toh Effendi tidak sepenuhnya aman. Banyak yang sensitif oleh pernyataannya itu.