Efikasi Vaksin Sinovac 50 Persen, Tidak Berdampak Buruk pada Kesehatan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Iris Rengganis mengatakan vaksin buatan China seperti Sinovac masih di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia, WHO.
Oleh karena itu, Juru Bicara dari PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu memastikan vaksin buatan China tersebut masih layak digunakan.
"Pokoknya WHO mengumumkan efikasi 50 persen minimal. Jadi apapun yang di atas 50 persen itu layak. Yang penting dia aman," kata Iris.
Menurutnya, uji coba maupun uji klinis vaksin Sinovac sudah dilakukan sebelum diedarkan.
"Di Brasil sendiri kan 50,4 atau 50,3% kalau enggak salah Sinovac, tetap dipakai. Karena kita butuh di masa pandemi, jadi kita tidak terlalu lihat merek lagi saat ini," ujarnya.
Terpenting, kata dia, vaksin tersedia dan aman. "Yang penting dari WHO bisa lolos efikasinya. Segala penelitian kita lihat efektivitas vaksin," tegas Iris.
Dia menuturkan efikasi vaksin tidak memiliki dampak ke kesehatan. "Yang penting enggak berdampak buruk pada kesehatan. Tidak meracuni kita. Tetap aman," ungkapnya.
Iris mengatakan efikasi vaksin Covid-19 tidak bisa dibandingkan. "Efikasi tiap negara kan berbeda. Kita lihat efektivitas vaksin sambil waktu berjalan," tuturnya.