Eiffel I'm in Love 2 Tayang Perdana di Hari Valentine
’’Ada nostalgic feeling-nya main jadi Tita lagi,’’ ucap perempuan 30 tahun itu.
Agar bisa kembali menghidupkan karakter Tita dan membangun chemistry dengan Samuel, Shandy sangat intens dalam proses reading. Reading berlangsung enam bulan.
Selama itu, Rizal, Shandy, Samuel, serta cast lainnya tidak hanya menghafal dialog, tapi juga menggali emosi dan interpretasi naskah.
Meski lebih wise dan dewasa, ada sifat-sifat lama Tita yang dipertahankan. Yakni, polos, naif, dan sedikit childish. Bahkan, orang tua Tita yang diperankan Helmy Yahya dan Hilda Arifin diceritakan masih protektif.
’’Penonton yang dulu kan sudah dewasa. Jadi, nostalgianya dapat, kebaruannya juga dapat,’’ kata Shandy.
Demi sisi nostalgia tersebut, interaksi Tita dengan Adit dibikin dalam nuansa yang sama. Penuh dengan dialog polos dan menggemaskan, tapi tetap romantis.
Semua itu dimaksudkan agar penonton film pertama (yang kini sudah 30 something) tetap bersedia pergi ke bioskop. Studio tentu ingin mengulang kesuksesan Eiffel I’m in Love yang menarik 2,6 juta penonton pada masanya.
Produser Sunil Soraya mengakui, ada tantangan tersendiri saat merilis sekuel yang berselang nyaris 15 tahun dari film pertama.