Eka Tjipta
Oleh Dahlan IskanNilai semennya lebih tinggi daripada dijual dalam bentuk semen.
Dari bisnis barang rongsokan itu Eka bisa menabung Rp 20.000. Waktu itu harga sebuah rumah tembok Rp 1.000. Stock rongsokannya pun habis.
Eka lantas ingin bisnis minyak goreng. Ia sudah tahu di mana pusat penghasil minyak goreng: Selayar. Sebuah pulau di Selatan Sulawesi.
Perlu naik kapal satu malam penuh untuk ke sana. Ia pun berangkat. Semua tabungan dibawa. Diikatkan di pinggang secara merata.
Ia tahu tidak bisa beli secara utang. Harus kontan.
Di Selayar ia bisa kulakan 4.000 kaleng minyak goreng. @18 liter. Ia mendapat diskon 20 persen. Karena membayar kontan.
Ia mabuk. Tidak mampu berdiri.
Pun waktu kapal sudah tiba kembali di pelabuhan Makassar. Ia harus pegangan tiang listrik dulu. Lama. Sebelum bisa berjalan tegak.