Eka Tjipta
Oleh Dahlan IskanDari toko yang ia ingat betul namanya: Ming Heng. Habis dalam dua hari. Uang pun disetor. Untuk ambil yang baru.
Lama-lama ambil enam kaleng. Ijazah dikembalikan. Eka sudah mendapat kepercayaan penuh.
Eka lantas bisa membeli sepeda. Cukup untuk mengangkut enam kaleng biskuit. Omsetnya tidak pernah lagi naik. Kapasitas sepedanya terbatas 6 kaleng.
Omsetnya baru naik ketika Eka bisa membeli becak bekas. Yang tidak ada joknya. Khusus untuk angkut biskuit. Bisa 18 kaleng.
Eka membayar tukang becak. Lima gulden sebulan.
Dalam empat tahun ia bisa mengumpulkan tabungan 2.500 gulden.
Ia minta izin ayahnya. Memperbaiki rumah. Habis 1.000 gulden.
Dinding bambu diganti dengan kayu. Atap daun diganti seng.