Eko Ramaditya Adikara, Tunanetra Kreator Musik Nintendo
Tak Mengenal Not Balok, Hanya Andalkan FeelingJumat, 11 Juni 2010 – 08:03 WIB
Dia menuturkan, banyak orang yang kaget bahwa seorang tunanetra bisa membuat musik untuk game yang justru membutuhkan kejelian pandangan. Sulung di antara dua bersaudara itu menuturkan, biasanya setiap order musik selalu disertai skrip. Dalam skrip itu digambarkan kondisi karakter, situasi, serta lingkungannya. Dari situ, Rama bisa membayangkan seperti apa musik yang pas.
Lelaki yang juga aktif di training ESQ itu biasanya memahami game dari musik sebelumnya. Dia tinggal mengaransemen lagi. Menariknya, Rama tak pernah mengenal not balok, rima, dan tangga nada dalam musik. Dia tak pernah mengenal nada do, re, atau mi. Dia juga tak mengenal rima 4/4 atau 3/4. Dia hanya mengandalkan intuisi dan feeling. "Sama seperti Melly Goeslaw lah. Mencipta lagu tanpa tahu nada lagunya," ujarnya lantas terkekeh.
Begitu juga dalam bermain musik. Alat musik yang dia kuasai adalah seruling. Setiap kali bermain seruling, dia hanya mengandalkan perasaan. "Pokoknya turun naik nadanya sesuai. Itu saja," tegasnya.