Ekonomi Ada Perbaikan, tapi...
jpnn.com - JAKARTA - Head of Analyst PT MNC Securities, Edwin Sebayang, melihat tanda-tanda pertumbuhan perekonomian mencapai 5,15 persen pada awal tahun semakin terlihat.
Namun belum berimbas pada sektor yang selama ini menjadi indikator sekaligus bagian dari kekuatan ekonomi Indonesia yaitu produk consumer seperti kendaraan termasuk properti.
”Ekonomi ada perbaikan dan kalau kita perkirakan sejak awal tahun tumbuh 5,15 persen di kuartal pertama. Jadi harapan kami bisa tumbuh segitu. Kalau itu terjadi, on track,” ucapnya, seperti diberitakan Jawa Pos.
Meski begitu, dari indikator yang ada, kecepatan perbaikan ekonomi belum sesuai harapan. Sebab penjualan otomotif terutama mobil yang selama ini menjadi proksi (perwakilan) pertumbuhan ekonomi, lalu penjualan properti, semen, dan barang konsumsi harian masih lambat.
”Kita lihat kinerja PT Unilever Tbk (produsen barang kebutuhan harian) masih flat,” ujarnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara nasional menurun sebesar 5 persen menjadi 267 ribu unit pada kuartal pertama 2016.
Sedangkan Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) melaporkan pasar kendaraan roda dua secara nasional turun 6 persen menjadi 1,5 juta unit.
”Jadi dari situ memang belum bisa terdorong besar untuk tingkatkan konsumsi. Padahal konsumsi kita harapkan bisa mendorong pertumbuhan PDB (produk domestik bruto),” kata Edwin.