Ekonomi Amburadul, Venezuela Ogah Ganti Presiden
jpnn.com, KARAKAS - Kondisi ekonomi yang amburadul tak jadi penghalang bagi Nicolas Maduro mempertahankan jabatannya. Kemarin, Senin (21/5) National Election Council resmi mengumumkan politikus 55 tahun itu sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Venezuela.
Dari sekitar 92 persen balot yang sudah dihitung, dia memperoleh sekitar 68 persen suara. ”Revolusi masih bertahan di sini,” seru Maduro di hadapan ribuan pendukungnya setelah dinobatkan sebagai pemenang pilpres Minggu (20/5).
Reuters melaporkan, dalam pidato pertamanya pasca kemenangan tersebut, orang kepercayaan mendiang Hugo Chavez itu berjanji memulihkan perekonomian. Janji tersebut langsung disambut tepuk tangan dan sorak-sorai para pendukungnya.
Selama lima tahun terakhir, Venezuela yang memiliki penduduk sekitar 30 juta jiwa tenggelam dalam resesi. Harga barang-barang melambung tinggi. Angka pengangguran juga meningkat pesat.
Karena itu, saat Maduro menyebut perekonomian sebagai prioritas, para pendukungnya bergembira. ”Ayo Nico!” teriak salah seorang pendukung di tengah-tengah kerumunan massa di ibu kota.
Kemenangan telak Maduro itu membuat Henri Falcon mengajukan protes. Pesaing terberat Maduro dalam pilpres yang menampilkan total empat kandidat tersebut hanya mendapatkan sekitar 28 persen suara.
Karena itu, selisih suara yang mencapai 40 persen tersebut membuat Falcon yakin bahwa kubu petahana curang. ”Kami menolak mengakui hasil pilpres yang tidak jujur ini,” tegas dia seperti dikutip Associated Press.
Falcon menyatakan siap menggugat hasil pilpres yang berpihak kepada Maduro itu. Dia juga bakal merangkul rival-rival politik sang presiden yang kini tinggal di pengasingan untuk menggugat pemerintahan.