Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ekonomi Kreatif Harus Jadi Gerakan Sosial Baru Untuk Anak Muda

Senin, 06 Januari 2020 – 12:55 WIB
Ekonomi Kreatif Harus Jadi Gerakan Sosial Baru Untuk Anak Muda - JPNN.COM
Founder Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho bersama para pembicara dan peserta saat Talkshow di East Atrium Grand City, Minggu (5/1/2020). Foto: Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Founder Perkumpulan Kader Bangsa sekaligus Anggota Tim Asistensi Menko Perekonomian, Dimas Oky Nugroho mengatakan anak muda harus membuat gerakan sosial baru melalui ekonomi kreatif sehingga ekonomi kreatif ini tidak menjadi eksklusif.

“Ekonomi kreatif harus menjadi semacam gerakan sosial baru, yang menggalang dan menyentuh kelompok masyarakat lain sehingga produktif dan bermanfaat dalam memberikan dampak positif pada masyarakat. Di sisi lain ikut mengawal kebijakan-kebijakan yang terkait dengan UMKM secara khusus, dan kesejahteraan sosial secara luas," kata Dimas di hadapan sejumlah komunitas anak muda di Surabaya yang mengikuti kegiatan 'Pecha Kucha' di East Atrium Grand City, Minggu (5/1/2020).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Surabaya Creative Network dan Kolaborasi Positif. Acara ini juga diisi dengan talkshow yang mengusung tema "Semangat Baru dalam Mewujudkan Kolaborasi Antarkomunitas" dengan pembicara sekaligus panelis yakni Dimas Oky Nugroho selaku Founder Perkumpulan Kader Bangsa bersama Hafshoh Mubarak dari Surabaya Creative Network dan Jazuli Maksum Owner dari Jokopi.

Ekonomi Kreatif Harus Jadi Gerakan Sosial Baru Untuk Anak Muda

Lebih lanjut, Dimas menyampaikan bahwa ekosistem ekonomi kreatif di Surabaya ini sangat baik. Terbukti sudah berhasil menunjukkan pertumbuhan ekonomi kreatif yang sejalan dengan kebutuhan pembangunan kota.

"Surabaya cocok menjadi ibu kota kreatif Indonesia. Kerja sama antara pemerintah kota dan pelaku ekonomi kreatif yang mayoritas anak muda serta warga kota secara luas termasuk lembaga akademik dan media telah menjadi model dan inspirasi bagi anak-anak muda di berbagai kota lain,” tutup Dimas.

Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti oleh puluhan komunitas dan ratusan anak muda di Surabaya. Dalam kesempatan itu, Pecha Kucha memberikan wadah bagi komunitas dalam mempresentasikan ide atau gagasan kreatif mereka untuk Surabaya kedepannya.

Pecha Kucha adalah model persentasi singkat dan sederhana khususnya oleh pegiat ekonomi kreatif yang pertama kali dikenalkan di Tokyo, Jepang. Format persentasinya menggunakan maksimal 20 slide dan masing-masing slide ditampilkan dalam 20 detik.

Anak muda harus membuat gerakan sosial baru melalui ekonomi kreatif sehingga ekonomi kreatif ini tidak menjadi eksklusif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News