Eks KKO: Ada Sayatan Melingkar di Leher Jenderal Ahmad Yani
Ditambah tim penyelam sudah menyediakan lampu penerang 1.000 watt yang diletakkan di dalam lubang.
Agar tak menyeruak baunya, berbungkus-bungkus karbol juga sempat dimasukkan ke dalam lubang. Namun, hal itu menurutnya tidak banyak membantu.
Jenazah yang pertama kali berhasil diangkat adalah Lettu CZI Pierre Tendean. Vence menggambarkan, kondisi Pierre Tendean saat itu dapat dibilang cukup bersih karena hanya mendapat luka tembak di bagian dada.
Lalu berturut-turut jenazah jenderal lainnya mulai ditemukan. Yang paling diingat salah satunya menurut Vence adalah jenazah Jenderal Ahmad Yani dan Brigjen Sutoyo yang diangkat secara bersamaan.
”Kalau saya kan kurang begitu kenal dengan para jenderal itu, yang tahu para anggota Angkatan Darat. Saya ingat sekali waktu Jenderal A. Yani diangkat, semuanya langsung bereaksi. Kemudian saya lihat ada luka sayatan melingkar di lehernya, sampai nyaris putus. Begitu diangkat kepalanya langsung berputar ke samping. Saya ingat sekali itu,” tegas Vence sambil terus berdecak.
Dari kondisi jenazah yang ditemukan, Vence pun berkesimpulan mengenai kondisi para korban sebelum dibunuh.
Jenderal A. Yani, kata Vence, diangkat dalam kondisi masih menggunakan piyama. Kemudian Jenderal Suprapto masih mengenakan sarung.
Hanya D.I. Panjaitan yang meninggal dengan menggunakan seragam TNI yang lengkap. ”Kondisinya mengenaskan. Semuanya dengan posisi kepala di bawah. Saya langsung berpikir, bagaimana bisa ada orang sekejam itu. Enam jenderal dalam semalam! Di perang dunia saja, tidak ada yang seperti ini,” tutur Vence.