Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ekspor Garmen Meningkat

Sabtu, 02 Agustus 2014 – 06:46 WIB
Ekspor Garmen Meningkat - JPNN.COM

SURABAYA - Minat konsumen Indonesia terhadap barang impor seperti pakaian tidak mematikan industri garmen tanah air. Meski selama ini pasar domestik kebanjiran produk garmen dari China tapi produsen di Indonesia tetap bertahan dengan pasar ekspornya.
      
Corporate Administration Manager PT Eratex Djaja Juliarti Pudji K mengatakan, saat ini pasar garmennya yang diekspor ke China justru lebih banyak dari garmen China yang masuk Indonesia.

"Mungkin karena orang China lebih memperhatikan kualitas produk jadi memilih impor dari kami. Namun, produk China sendiri malah ada di sini," katanya kemarin (1/8).
      
Dia menyampaikan, fenomena seperti ini memang biasa terjadi. Dimana masyarakat suatu negara mempunyai kebanggan tersendiri jika dapat mengkonsumsi barang impor. Sehingga dapat menunjukkan kemampuan daya beli seseorang. Sementara pasar dalam negeri eritex tidak banyak yakni 1,5 persen.
      
Sepanjang semester 1 2014, perseroan mengalami peningkatan buyer dan order dari beberapa negara seperti Amerika, Jepang, Eropa, dan China. Juliarti memaparkan, pangsa pasar produknya di Amerika saat ini mencapai 64 persen, Jepang 16 persen, Eropa 6,1 persen, serta China dan negara lain 12,4 persen.

"Sebelumnya Jepang hanya 13 persen, China juga tidak banyak karena baru menjadi target pasar kami di awal tahun. Namun peningkatannya semakin terasa," ujarnya
      
Menurut Juliarti, tren kinerja operasional tahun ini konsisten tumbuh. Produksi garmen perseroan yang meningkat memperlihatkan kinerja penjualan naik.

Pasalnya, perseroan memproduksi garmen berdasar order. "Terutama order dari China yang awal tahun ini baru masuk tapi sekarang terus meningkat," tuturnya.
      
Sampai Juni 2014, perseroan mencatat pertumbuhan sales sebesar 2 persen seiring dengan meningkatknya pasar ekspor dari Amerika, Jepang, dan China. Penjualannya mencapai USD 29,1 juta dari target tahun ini sebanyak USD 60,4 juta. (ias)

SURABAYA - Minat konsumen Indonesia terhadap barang impor seperti pakaian tidak mematikan industri garmen tanah air. Meski selama ini pasar domestik

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News