Ekspor LNG Tangguh Tak Terimbas Krisis
Rabu, 15 Oktober 2008 – 14:38 WIB
Saat kontrak dibuat pada 2002 dan 2004, pasar gas global sedang dalam buyer market. Artinya, suplai produsen sangat banyak, sedangkan demand pembeli masih sedikit. Jadi, pembeli cenderung lebih kuat dalam negosiasi harga. Akibatnya, harga jual menjadi sangat rendah.
Misalnya, harga jual LNG Tangguh ke Fujian hanya sekitar USD 2,4 per MMBTU dengan patokan batas atas (ceiling price) harga minyak USD 25 per barel. Meski harga dinegosiasikan kembali pada 2006 dan ceiling price naik menjadi USD 38 per barel, harga gas masih di kisaran USD 3,8 per MMBTU.
Sedangkan harga LNG dari kilang lain, seperti Bontang, lebih tinggi. Misalnya, untuk ekspor LNG Bontang ke pasar Jepang, Indonesia mendapat harga USD 20 per MMBTU dengan patokan harga minyak USD 110 per barel. (owi/dwi)