Ekspor Manggis Indonesia ke Tiongkok Naik Dua Kali Lipat di Masa Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor buah manggis ke Tiongkok sebanyak 111 persen pada periode kuartal pertama tahun 2020 dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Tercatat ekspor buah tropis eksotik ke Tiongkok sebanyak 34,71 ribu ton dengan total pengiriman 2.980 kali, sementara pada periode sama tahun 2019 hanya berhasil membukukan 16,43 ribu ton dengan total pengiriman 1.829 kali.
“Kenaikan yang cukup signifikan tentunya menjadi kabar menggembirakan, terlebih disituasi yang serba melamban akibat pandemic Covid-19 ini. Patut kita syukuri dan selamat bagi para petani manggis yang telah berhasil menghasilkan produk berkualitas ekspor, “ kata Kepala Barantan Ali Jamil, melalui keterangan tertulisnya (14/5).
Menurut Jamil, berdasarkan data sertifikasi ekspor yang tercatat pada sistem automasi perkarantinaan, IQFAST, trend ekspor manggis menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal ini berkat upaya dan kerja keras petani, kelompok tani dan pemilik rumah kemas sehingga protokol ekspor dapat dipenuhi dan pelayanan pemeriksaan karantina semakin efektif.
Di samping itu, manfaat buah dengan julukan ‘Queen of Fruit’ yang diakui tidak hanya oleh negara Tiongkok namun juga oleh banyak negara.
"Daging buahnya segar dan dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh, juga ekstraksi kulit manggis banyak menjadi bahan baku industri farmasi dan kosmetik di negara tujuan ekspor," jelasnya.
Secara total keseluruhan fasilitasi ekspor manggis Indonesia pada bulan Januari hingga April tahun 2020 sebanyak 45,33 ribu ton dengan pengiriman 4,427 kali atau secara keseluruhan juga naik dua kali lipat dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 21,05 ribu ton.