Ekspor Manggis Laris Manis di Tengah Pandemi Covid-19
“Manggis ini sudah lama dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Permintaan pasar luar negeri cukup tinggi. Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kami akan terus dorong ekspor buah tropis,” terang Anton.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Manggis “Senduro Makmur” Lumajang, Sahul Priyadi (49) mengaku senang hasil panen manggis dari daerahnya bisa kembali diekspor.
“Senang sekali ada ekspor manggis lagi. Terus terang kami sempat khawatir tahun ini tidak bisa ekspor lagi karena adanya virus corona. Alhamdulillah, ternyata tahun ini mitra eksportir kami masih bisa (ekspor) lagi lewat pelabuhan Jakarta,” ujar Sahul.
Sahul yang sekaligus berperan sebagai koordinator pengumpul manggis wilayah Lumajang tersebut mengatakan, sejak awal Maret 2020 lalu hingga saat ini sudah mengirim sedikitnya 90 ton manggis untuk diekspor melalui PT Bumi Alam Sumatera (BAS).
Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dirinya mengaku mampu memasok rata-rata 55 ton untuk dieskpor.
“Ekspor manggis dari Lumajang terbilang lancar. Buktinya, sejak awal Maret sampe sekarang sudah kirim 12 kali sebanyak 1.000 boks, masing-masing boks beratnya 7,5 kilogram. Jadi totalnya sudah sekitar 90 ton. Ini masih jalan terus, sampai kira-kira panen bulan Mei nanti,” tandas Sahul. (cuy/jpnn)