Elektabilitas Agus Harimurti Kalahkan Megawati
Umumnya responden memilih nama calon presiden karena dinilai dekat dengan rakyat (22,4 persen), terbukti kinerjanya (18,8 persen), berjiwa sosial dan baik (9,3 persen), membawa perubahan (7,6 persen), berani (6,2 persen), jujur (5,1 persen) dan berbagai alasan lain.
“Prabowo dipilih dengan alasan dominan tegas, berwibawa dan berlatar belakang militer," ucap Qodari.
Hasil dari simulasi 18 nama, tidak jauh berbeda dengan simulasi 14 nama untuk dua nama paling banyak dipilih. Yaitu Jokowi (49 persen) dan Prabowo (13,9 persen).
Hanya bedanya, di urutan ketiga pada simulasi 14 nama, terdapat nama calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono, yang telah tersingkir di putaran pertama lalu.
Mencapai (2,4 persen). Disusul M Sohibul Iman, Megawati, dan sejumlah nama lain.
"Untuk simulasi tiga nama, Jokowi juga paling diunggulkan. Berkisar 50,4-50,9 persen. Disusul Prabowo (20-20,3 persen), Jusuf Kalla (3,1 persen) dan Megawati (3 persen)," tutur Qodari.
Survei dilakukan dengan margin of error lebih kurang 3 persen. Melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara multistage random. (gir/jpnn)