Elektabilitas Airlangga Hartarto Melesat, Golkar Berpeluang Jadi Juara di 2024
Strategi Partai Golkar ini, menurut Maman, berjalan dengan baik merujuk hasil survei ARSC. Itu dapat dilihat dari alasan pemilih dalam memilih calon presiden 2024, yakni faktor kinerja dan pengalaman kepemimpinan yang kuat. Airlangga Hartarto mencerminkan hal tersebut.
"Ini memang sejalan dengan strategi kita di internal partai, percuma kalau terlalu kencang di awal nanti akan digebukin orang atau sifatnya fluktuasi sementara seperti yang akan terjadi dengan partai lain. Toh, hari ini pilpres masih kurang lebih tiga tahun lagi. Kuncinya adalah konsistensi kekuatan partai politik yang teruji. Partai Golkar memiliki kepemimpinan, pengalaman, tradisi kemenangan, hal itu bisa dilihat dari hasil Pilkada beberapa saat lalu, serta kerja politik yang strategis dan mengakar, visi membangun, baik secara institusi maupun individu-individu kader," jelas Maman.
Maman menambahkan pada waktunya nanti Partai Golkar akan memperkuat langkah. Namun fokus hari ini adalah membantu negara untuk menangani pandemi dan memulihkan ekonomi nasional.
“Ketum kami belum mau banyak bicara pencapresan. Artinya prioritas beliau bagaimana menyelamatkan ekonomi secara nasional sebagaimana amanah dan komitmen yang dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo. Capres tidak dapat hanya dilihat dari elektabilitas dan popularitas. Rekam jejak dan kompetensi untuk menyelesaikan persoalan bangsa hari ini menjadi penting di mata rakyat,” tegas Maman.
Adapun survei ARSC yang bertema “Sumber Kepemimpinan Nasional: Menuju 2024” ini dilakukan pada akhir April dan awal Mei 2021 dengan 1.200 reponden dari perwakilan 34 provinsi di Indonesia. Metode survei yang dilakukan adalah multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. (dil/jpnn)