Elektabilitas Dedi Mulyadi Salip Airlangga Hartarto, Ternyata Ini Sebabnya
Saat ini, kata dia, masyarakat menginginkan pemimpin-pemimpin yang lebih cenderung informal, yang lebih dekat dengan publik.
"Jadi, dia tidak memasang jarak dengan masyarakat dan dia duduk santai duduk lesehan dengan masyarakat. Nah, hal-hal seperti itu tidak tergambar pada sosok Airlangga," tuturnya.
Jamiluddin meminta elite Golkar tak cenderung Airlangga untuk maju sebagai capres. Golkar juga sebaiknya mencari alternatif lain untuk diusung di Pilpres 2024.
Jamiluddin menambahkan Golkar sebaiknya segera melakukan penjaringan internal untuk dijagokan pada Pilpres 2024.
Jika langkah tersebut dilakukan, partai peninggalan Orba ini bakal "bersinar" kembali dan meminimalisasi konflik antarfaksi-faksi yang ada.
"Iya, itu makanya saya bilang, kalau mereka, elite-elite Golkar di DPP, itu masih ngotot (mengusung Airlangga), akan kehilangan momentum," tegas Jamiluddin.(mcr10/jpnn)