Elektabilitas Prabowo-Sandi Masih Jauh dari Dominasi Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menggelar jajak pendapat tentang elektabilitas dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bersaing di Pemilu 2019. Hasilnya, duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno belum bisa mengungguli capres petahanan Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin.
Menurut peneliti LSI Adjie Alfaraby, elektabilitas Jokowi - Ma’ruf pasca-pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah di angka 52,2 persen. “Elektabilitas ini hampir menyamai perolehan suara Jokowi pada Pilpres 2014 yaitu 53,15 persen," ujar Adjie di kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8).
Sementara elektabilitas Prabowo - Sandi berdasar temuan LSI di angka 29,5 persen. Dengan demikian masih ada selisih elektabilitas hingga dua digit antara Jokowi - Ma’ruf dengan Prabowo - Sandi.
Selain itu, masih ada responden yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters. “Mereka yang belum menentukan pilihan sebesar 18,3 persen," katanya.
LSI dalam surveinya juga menguji elektabilitas Kiai Ma’ruf dengan Sandiaga. Hasilnya, elektabilitas ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu di angka 43,7 persen, sedangkan sandi di angka 30,7 persen.
Undecided voters dalam head to head antara Kiai Ma’ruf dengan Sandi mencapai 23 persen. Sandi justru unggul dari pemilih berlatar belakang nonmuslim.?
Ada 36,6 persen responden nonmuslim yang memilih Sandi. Sedangkan elektabilitas Kiai Ma’ruf di kalangan responden nonmuslim di angka 34,7 persen.
Selanjutnya di segmen pendidikan, Ma’ruf unggul dari Sandiaga di pemilih berpendidikan rendah hingga menengah. Untuk responden berpendidikan sekolah dasar (SD), Ma'ruf unggul sebesar 45,9 persen.