Elizabeth Kurniawan
Oleh: Dahlan IskanBukan larisnya penjualan alat itu yang menyebabkan booming. Namun, kemampuan Elizabeth mengomunikasikannya. Dia segera berhasil menggaet investor. Mula-mula kelas ribuan dolar. Lalu jutaan dolar.
Media juga banyak terpana dengan teknologi Elizabeth itu –lalu tertipu. Lembaga paten Amerika pun terpana –juga sekaligus tertipu. Elizabeth memperoleh puluhan paten terkait dengan teknologi tes darah itu.
Pun nama-nama besar. Sampai-sampai mantan menteri luar negeri George Shultz mau masuk dewan direksinya. Kian banyak investor menyuntikkan dana ke Theranos.
Media-media bisnis mempahlawankannyi. Termasuk sekelas Forbes.
Namun, media juga yang akhirnya membongkarnya: John Carreyrou, wartawan investasi The Wall Street Journal. Sang wartawan menulis kebohongan teknologi itu: hasil diagnosis alat itu tidak akurat.
Media pula yang membongkar adanya hubungan istimewa antara Elizabeth dengan Balwani. Yang semula tidak menarik perhatian siapa pun. Siapa menyangka mereka punya cinta.
Begitu banyak perbedaan di banyak hal –terutama umur yang beda 19 tahun.
Tentu media tidak menyalahkan hubungan khusus itu. Yang disalahkan adalah mengapa tidak dibuka kepada investor. Itu dianggap menyalahi prinsip keterbukaan informasi kepada sumber dana publik.