Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Emily Zoe Hertzman, Peneliti Kanada yang Menjadi Bagian Rumah Pusaka Marga Tjhia

Tanpa Kesulitan, Bisa Tinggal Membaur di Keluarga Besar

Kamis, 27 Februari 2014 – 07:01 WIB
Emily Zoe Hertzman, Peneliti Kanada yang Menjadi Bagian Rumah Pusaka Marga Tjhia - JPNN.COM
Emily Zoe Hertzman, peneliti dan antropolog dari Kanada.

jpnn.com - Sebagai anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), memang punya seabrek pusaka. Salah satunya adalahrumah marga Tjhia yang sudah berumur ratusan tahun. Salah seorang yang tinggal di situ adalah Emily Zoe Hertzman, peneliti dan antropolog dari Kanada.

DOAN WIDHIANDONO, Singkawang

RUMAH keluarga Tjhia serasa diabadikan waktu. Bentuk dan struktur bangunannya masih sama sebagaimana ia dibangun lebih dari seabad lalu. Pada papan penanda yang didirikan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Singkawang tertulis bahwa Rumah Marga Tjhia dibangun pada 1902. Umurnya mencapai 112 tahun.

''Tapi, terdapat peta pada 1887 yang menunjukkan bahwa bangunan ini sudah ada di tepi sungai itu,'' kata Emily Zoe Hertzman saat Jawa Pos menyambanginya beberapa waktu lalu.

Perempuan 34 tahun itu membuat suasana kontras yang elok dan penuh nuansa pluralisme pada cagar budaya di jantung Kota Singkawang tersebut. Dia adalah perempuan kulit putih, berambut pirang, dengan bola mata biru yang dalam. Bule banget.

Dengan mengenakan kaus hitam yang bersahaja, Emily keluar tanpa alas kaki dari sebuah rumah kuno yang berarsitektur Tionghoa. Terlebih, saat bercakap-cakap, dia memakai bahasa Indonesia yang apik diselingi bahasa Tionghoa dialek Khek (Hakka) yang medok. Tentu, sesekali ada kosa kata bahasa Inggris -bahasa ibunya- yang menyeruak.

Selama beberapa lama, alumnus Departemen Antropologi Universitas Toronto, Kanada, itu mengajak Jawa Pos mengelilingi rumah kuno nan apik tersebut. Secara fasih, dia menjelaskan bagian per bagian rumah yang seluruhnya dibangun memakai kayu belian (ulin) tersebut.

Kompleks Rumah Marga Tjhia seluas 5.366 meter persegi itu dirintis Chia Siu Si (mandarin: Xie Shou Shi). Dia adalah imigran asal Tiongkok Selatan yang mengadu nasib sampai ke Asia Tenggara hingga berlabuh ke Singkawang.

Sebagai anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), memang punya seabrek pusaka. Salah satunya adalahrumah marga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News