Emily Zoe Hertzman, Peneliti Kanada yang Menjadi Bagian Rumah Pusaka Marga Tjhia
Tanpa Kesulitan, Bisa Tinggal Membaur di Keluarga BesarSaat sukses dan punya tujuh putra, dirinya membangun sebuah rumah besar. Dengan begitu, setiap putranya bisa tinggal bersama sebagai satu kesatuan. “Arsitektur rumahnya unik. Tidak murni Tiongkok. Ada juga pengaruh Belanda di sini,” ungkap Emily.
Bangunan paling depan adalah ruang bertingkat yang dulu difungsikan sebagai kantor untuk menerima jual-beli hasil laut. Setelah itu, ada halaman luas yang membatasi bangunan depan tersebut dengan bangunan induk.
Kini bangunan induk itu difungsikan sebagai kelenteng. Tetapi, Emily mengungkapkan bahwa ada studi tentang desain interior yang berteori bahwa di bangunan induk tersebut dulu terdapat kursi untuk menerima tamu yang dikelilingi enam pintu kamar.
Kepada keturunannya, Chia Siu Si mewariskan masing-masing dua pintu yang tidak boleh dibagi-bagikan. Sekarang bangunan induk itu dikelilingi rumah-rumah kayu bak perkampungan komunal. Rumah-rumah tersebut menyambung jadi satu dan membentuk tapal kuda (huruf U) yang mengitari sisi kanan-kiri-belakang bangunan induk.
Sekarang ada 10 keluarga yang tinggal di situ. Semua hidup bersama sebagai satu kampung komunal yang masih satu keturunan. Saat ini Rumah Marga Tjhia dikelola Yayasan Keluarga Tjhia Hiap Seng. Yayasan itulah yang bertanggung jawab menjaga rumah plus mengupayakan pelestariannya.
“Jarang di Indonesia ada yang seperti ini. Ada keluarga Tionghoa yang tinggal seperti di kampung kecil, secara komunal, dan tidak tinggal di ruko,” katanya.
Emily bukan orang asing di Rumah Marga Tjhia tersebut. Dia menikah dengan Chia Khun Nyian alias Tedy, keturunan kelima Chia Siu Si. Mereka sudah punya putri, Carmela Tedy Hertzman, yang berumur lebih dari 9 bulan.
Perempuan kelahiran Hamilton itu memang tertarik terhadap kebudayaan Tiongkok. Terutama setelah dia besar di Vancouver, kota yang punya banyak sekali imigran Tionghoa. Baik dari Tiongkok maupun Hongkong. Ketika kuliah, dirinya sengaja berpetualang ke Indonesia sebagai turis. (*/c14/diq)