Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Empat Desa di Pantura Kekeringan

Rabu, 24 September 2014 – 07:20 WIB
Empat Desa di Pantura Kekeringan - JPNN.COM

jpnn.com - SLAWI - Musim kemarau wi wilayah Kabupaten Tegal sudah mulai dirasakan masyarakat. Di wilayah Pantura ada empat desa yang merasakan krisis air bersih. Khususnya di wilayah Kecamatan Warureja.

Camat Warureja Mochamad Dhomiri mengatakan, kurang lebih terdapat empat desa di Kecamatan Warureja yang mengalami krisis air bersih, yaitu Desa Kreman, Banjarturi, Banjaragung, dan Kedungkelor.

Empat desa tersebut sudah menjadi langganan krisis air bersih saat musim kemarau tiba. Sebelumnya, Desa Sidamulya juga mengalami hal serupa. Namun, sekarang ini Desa Sidamulya tidak meminta bantuan air bersih, karena sudah tercukupi dengan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

"Seluruh desa di kecamatan sebenarnya sudah dilengkapi dengan pamsimas. Hanya saja memang air dari sumber mengalami kekeringan," ujarnya.

Sementara itu, kemarin (23/9) siang, ratusan warga Desa Kreman, Kecamatan Warureja berebut mengantre air bersih. Mereka rela berdesak-desakan hanya untuk mendapatkan air yang merupakan bantuan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tegal.

Warga mendatangi mobil tangki dengan membawa ember, jerigen hingga galon. Alhasil, sebanyak empat mobil tangki yang masing-masing berkapasitas 5.000 liter tersebut habis dalam waktu sekitar 15 menit. Bahkan, ada beberapa warga yang tidak kebagian air bersih lantaran datang terlambat.

Kepala Desa Kreman Amirudin mengatakan, sejak Agustus lalu 4.200 jiwa yang terbagi menjadi 24 RT dan 4 RW kesulitan mendapat air bersih. Bahkan, untuk konsumsi sehari-hari warga terpaksa membeli air galon isi ulang seharga Rp 4.000. Sedangkan untuk mandi cuci kakus (MCK) warga harus menggunakan air sungai yang jaraknya sedikit jauh dari pemukiman. Hal ini dilakukan, karena air sumur di daerah tersebut bau dan kurang layak untuk digunakan.

"Air sumur saat kemarau ini selain kering juga menjadi bau dan asin. Sehingga warga hanya bisa mandi dan mencuci menggunakan air sungai," tuturnya.

SLAWI - Musim kemarau wi wilayah Kabupaten Tegal sudah mulai dirasakan masyarakat. Di wilayah Pantura ada empat desa yang merasakan krisis air bersih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News