Empat Kali Ditembak Bius, Bonita Tetap Saja Lolos
Kemudian pada tembakan ketiga dilakukan pada Senin (19/3). Kemudian tembakan keempat, pada Selasa (20/3). Namun saat itu, dia tak ikut lagi dengan tim. Dari informasi yang dia terima, tembakan bius itu juga mengenai tubuh si belang.
"Informasi sudah mabuk harimau ini. Tapi kabur lagi. Tim kembali kehilangan jejak," kata dia.
Sebelumnya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, menyebut Bonita baru sekali ditembak bius. Pernyataan ini berbeda sekali dengan apa yang disampaikan Rudi. Namun saat ditanya lagi terkait apakah benar Bonita sudah empat kali ditembak bius, Ketua Tim Rescue Gabungan Konflik Harimau Sumatera di Kecamatan Pelangiran Mulyo Hutomo membenarkannya.
"Iya (sudah empat kali ditembak bius, red). Tapi tembakan yang sampai pingsan itu baru sekali," ujarnya.
Hutomo juga mengakui tiga tembakan bius lainnya mengenai tubuh si Bonita. Tapi Bonita tak pingsan, dan hanya pusing dalam kondisi sadarkan diri. Inilah yang menjadi dasar bagi tim di lapangan untuk menambah dosis bius.
Saat ini, kata dia, harimau sedang berada di green belt atau kawasan hutan. Tim juga tidak bisa memasuki lokasi itu. Sebab, hutan yang masih alami, sulit untuk ditembus. Potensi bahayanya juga tinggi.
Meski demikian, kata Hutomo, tim tetap memantau pergerakan Bonita. Setiap saat, tim melakukan patroli. Jika terpantau harimau ini keluar dari green belt, maka akan dilakukan langkah penembakan bius. "Sekarang di hutan, kami biarkan saja dulu," ujarnya.(dal)