Empat Kapal Perang dengan Senjata Lengkap Sudah di Perbatasan
Namun, Ferial Fachroni membantah sudah ada instruksi pusat untuk status siaga satu di perbatasan. Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini belum mendesak untuk menetapkan status. Hanya meningkatkan kewaspadaan di perbatasan.
Sebelumnya diberitakan, jajaran Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Tarakan juga mulai meningkatkan pengawasan terhadap jalur keluar masuk penumpang di Bandara Juwata.
Seperti pantauan Berau Post (Jawa Pos Group), Kamis (1/6), sejumlah anggota Lanud Tarakan lengkap dengan senjata mengawasi penumpang melalui pintu keberangkatan dan kedatangan.
Personel lainnya juga diinstruksikan berpatroli di sekitar terminal bandara. Mereka bertugas secara bergantian dalam waktu 24 jam.
“Dengan perintah dari Pangkoopsau II, kami meningkatkan jam untuk patroli maupun pemeriksaan. Yang tadinya hanya 18 jam, sekarang 24 jam secara bergantian atau berkesinambungan,” ungkap Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Didik Kristiyanto.
Sebanyak 33 personel Brimob juga disiagakan di wilayah perbatasan, terutama akses darat untuk mengantisipasi adanya kelompok-kelompok yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
Karena seperti dikatakan Kapolres Nunukan AKBP Jefri Yuniardi melalui Kasubbag Humas Iptu M Karyadi, tidak menutup kemungkinan kelompok pemberontak di Filipina masuk ke wilayah perbatasan.
“Untuk itu pimpinan Polri memerintahkan mengambil langkah menempatkan pasukan Brimob di pintu perbatasan yang merupakan keluar masuknya orang dan barang,” ujarnya. (mrs/fen)