Empat Kepala Daerah Tewas Ditembak, Tiga Musuh Duterte
jpnn.com, MANILA - Bayang-bayang Death Squad kembali menghantui masyarakat Filipina. Sampai pekan kedua bulan ini, sudah empat nyawa pejabat pemerintah lokal melayang. Dua wali kota dan dua wakil wali kota.
Tiga di antaranya masuk daftar penjahat narkoba versi Presiden Rodrigo Duterte. Keempatnya tewas setelah ditembus timah panas.
Wakil Wali Kota Sapa-Sapa Al Rashid Mohammad Ali mengembuskan napas terakhir di depan istri dan putrinya Rabu (11/7). Dia menjadi korban keempat penembak misterius yang sejak awal Juli menarget wali kota dan wakil wali kota.
’’Kami masih menyelidiki motif pembunuhan,’’ kata Kepala Polisi Zamboanga City Allan Nazaro.
Saat insiden terjadi, Ali baru saja menghabiskan waktu bersama keluarganya di sebuah pusat perbelanjaan. Dalam perjalanan pulang, tepatnya ketika melintasi Governor Alvarez Avenue, sebuah sepeda motor tiba-tiba mendekati mobilnya.
Pelaku yang berada di atas sepeda motor langsung menembakkan senjatanya ke arah Ali. Dua peluru bersarang di dada Ali.
Sebenarnya, ada petugas keamanan dalam iring-iringan kendaraan Ali. Dia pun didampingi seorang kerabat yang saat itu berada di balik kemudi. Tapi, kejadiannya berlangsung sangat cepat. Orang-orang di sekitar Ali tak bisa berbuat banyak. Pukul 17.20 Ali dilarikan ke rumah sakit. Sayang, dia tak tertolong.
Ali menambah panjang daftar wali kota dan wakil wali kota yang jadi korban pembunuhan. Reuters melaporkan, sejak Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjabat pada Juni 2016, sedikitnya 16 wali kota dan wakil wali kota bernasib sama dengan Ali. Entah itu tewas di tangah sniper alias penembak jitu dari jarak jauh atau diberondong senjata dari jarak dekat.