Empat Kepala Daerah Tewas Ditembak, Tiga Musuh Duterte
Nazaro menyatakan bahwa nama beberapa korban tercantum dalam narco-list Duterte. Itu adalah daftar legislator, pejabat, dan tokoh masyarakat lain yang terlibat dalam jaringan narkoba. Salah satunya adalah Wali Kota Tanauan City Antonio Halili yang ditembak mati Senin (2/7).
Duterte memang sudah menyatakan perang terhadap narkoba sejak memangku jabatan presiden. Berdasar laporan yang masuk ke senat Filipina sampai Februari lalu, sekitar 20 ribu orang tewas di tangan polisi maupun penembak bayaran gara-gara narkoba.
Selain itu, 118.287 pengguna dan pengedar narkoba ditangkap. Selanjutnya, 1.308.078 orang lainnya menyerahkan diri karena takut ditembak mati.
Namun, menurut Nazaro, nama Ali tidak tercantum dalam daftar tersebut. ’’Ada dugaan yang mengarah ke politik,’’ katanya tentang insiden paling anyar itu. Sebab, ayah Ali –Alsaggab Lee Mohammad Ali– adalah wali kota Sapa-Sapa. Konon, Ali dipersiapkan untuk melungsur jabatan sang ayah.
’’Keluarga ingat, mendiang pernah mengatakan bahwa dia diancam. Sayang, keluarga tidak tahu asal ancaman tersebut,’’ terang Nazaro. Karena itulah, dia selalu dikawal polisi.
Polisi telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kematian Ali. Nazaro menegaskan bahwa mereka bakal berkoordinasi dengan Kepolisian Provinsi Tawi-Tawi.
Anggota Kongres Filipina Ruby Sahali mengungkapkan bahwa Duterte ikut menyoroti kasus pembunuhan yang terjadi bertubi-tubi terhadap wali kota dan wakil wali kota belakangan ini. Dia meminta penyelidikan dilakukan secara menyeluruh.
’’Dia adalah pria baik, tidak punya rekam jejak terlibat perdagangan narkoba,’’ ujar Sahali menanggapi kematian Ali. (sha/c22/hep)