Empat Menteri Inggris Serentak Mundur, Ada Apa?
jpnn.com - PM Inggris Theresa May mengaku berhasil meyakinkan kabinetnya soal kesepakatan British Exit (Brexit) yang sudah direstui Uni Eropa (UE). Tapi, empat menteri lantas mengundurkan diri dari jabatan mereka kemarin, Kamis (15/11). Kini tugas May meyakinkan parlemen soal kesepakatan Brexit makin berat.
Menteri Brexit Dominic Raab hengkang dari kabinet. "Saya tidak bisa menyelaraskan kesepakatan tersebut dengan janji pemerintah kepada rakyat," ungkapnya sebagaimana dilansir Reuters. Menurut dia, kesepakatan yang tercapai di Brussel, Belgia, itu justru membuat posisi Inggris di mata UE kian lemah.
Raab bukan satu-satunya menteri yang mundur gara-gara kesepakatan 500 halaman tersebut. Kemarin tiga menteri yang lain mengekornya.
Mereka adalah Menteri Kesejahteraan Rakyat Esther McVey, Wakil Menteri Brexit Suella Braverman, dan Wakil Menteri Urusan Irlandia Utara Shailesh Vara.
Bukan hanya menteri, dua pejabat tinggi pun ikut-ikutan angkat kaki dari pemerintahan May. Yakni, Sekretaris Parlemen untuk Kementerian Hukum Ranil Jayawardena dan Sekretaris Parlemen untuk Kementerian Pendidikan Anne-Marie Trevelyan.
Kehilangan empat menteri dan dua pejabat tinggi tidak membuat May goyah. Di hadapan majelis rendah, dia tetap menyebut kesepakatan Brexit sebagai yang terbaik.
"Pilihannya jelas. Berpisah tanpa kesepakatan sama sekali atau merumuskan kesepakatan terbaik," tegas May.
May menargetkan transisi Brexit berjalan mulai tahun depan. Karena itu, dia langsung mengganti posisi Raab kemarin. Politikus 44 tahun itu digantikan Michael Gove. Saat ini Gove menjabat menteri lingkungan hidup.