Empat Truk Penambang Diterjang Banjir Lahar Dingin
Tukinan, sopir truk lainnya mengaku kesulitan naik ke atas sungai karena antrian truk yang cukup panjang. "Tadi kalau tidak antri saya bisa saja keluar," katanya.
Saban hari, di lokasi tersebut ratusan truk mengambil pasir yang diambil menggunakan alat berat. Kemarin, ada tiga alat berat yang diketahui beroperrasi di kawasan itu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, banyak penambang yang tidak segera mengindakan peringatan bahaya banjir lahar dingin. "Padahal sudah diingatkan," katanya.
Banjir lahar dingin ini, kata dia menunjukkan jika potensi ancamannya masih sangat tinggi. "Ini baru berasal dari sungai lokal belum dari puncak merapi. Artinya akan lebih bahaya lagi," kata dia. (vie)