Enam Hari Hilang, Nyawa Nelayan Sudah Melayang
jpnn.com - BANYUWANGI - Nelayan pancing yang hilang karena kapal yang ditumpangi terbalik Minggu pagi (31/5), Roni Jaka Santosa, 35, akhirnya ditemukan kemarin (5/6). Saat ditemukan, korban sudah meninggal.
Korban ditemukan sejumlah nelayan Muncar sekitar pukul 14.00. Saat itu para nelayan tersebut akan berangkat kerja mencari ikan. "Terapung di sekitar perairan beringin," ujar Suwarso, 53, salah seorang nelayan yang menemukan korban.
Saat menemukan Roni, Suwarso bersama beberapa anak buah kapal (ABK) akan berangkat melaut dengan naik kapal. Setiba di tengah perairan beringin, mereka melihat jenazah yang terapung dengan diiringi ikan besar.
Saat itu juga dia meminta nakhoda kapal mengejar ikan besar yang membawa tubuh korban. Setelah dihampiri, ikan besar itu langsung menghilang dengan meninggalkan tubuh korban terapung. "Saya langsung minta ABK mengangkat tubuh korban dan kami bawa ke pantai," katanya.
Saat itu juga, jelas lelaki yang mengaku anggota radio amatir tersebut, penemuan mayat Roni langsung disampaikan ke rescue BPBD Banyuwangi. Saat ditemukan, korban mengenakan kaus biru tua yang ada logo Pemprov Jatim pada lengannya dan celana hitam. "Tubuhnya masih utuh, tapi sudah berubah dari aslinya karena terlalu lama di laut," ujar Pudalops BPBD Banyuwangi Ade Setyawan.
Kabar ditemukannya jenazah korban itu langsung mengundang perhatian warga sekitar pantai. Ratusan nelayan berderet di tepi pantai TPI Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, untuk menunggu datangnya kapal yang membawa jenazah korban. Istri korban, Indah Sri Wahyuni, 35, bersama Emi Sapariyani, 57, ibu kandung korban, juga tampak bersama warga.
Sebelumnya, kapal Cahaya Bone milik Tajudin, warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, terbalik di perairan Pelusut Minggu pagi (31/5) setelah dihantam ombak tinggi. Kapal yang memuat ikan tangkapan sekitar 5 ton itu ditumpangi 27 nelayan. Dari jumlah tersebut, 26 nelayan selamat dan satu nelayan hilang. (ddy/abi/ano/mas)