Endra Wijaya jadi Raja Tanjakan
Tabriz Nyaris SempurnaJumat, 28 November 2008 – 07:27 WIB
Panpel memang hanya menyiapkan satu lembar spanduk yang menandakan perebutan gelar king of mountain (KOM/raja anjakan) dimulai di Cepogo, Boyolali. Selebihnya, memang tak ada tanda-tanda berlangsungnya even TdI. Endro memang bertekad mendapatkan gelar raja tanjakan kemarin. Di awal perebutan, dia sengaja menggeber sepedanya kuat-kuat. Namun, setelah berlalu, tak kunjung ada tanda finis dan akhirnya dia tertangkap rombongan besar lagi.
Tidak mau gagal, Endra bergegas kembali menggenjot sepeda meski tanjakan yang mencapai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut dengan panjang sekitar 15 km. ”Eh, tahu-tahu malah sudah masuk finis KOM,” tutur pemuda asal Solo tersebut.
Namun, keberhasilan itu belum cukup menggeser posisi Amir Zhargari sebagai pembawa jaket polka dot sebagai apresiasi pimpinan klasemen raja tanjakan. Endra nangkring pada peringkat ketiga di bawah Amir dan Mehdi. Selain Endra, tak satu pun pembalap Merah Putih yang lolos ke peringkat lima besar. Rekan terdekatnya, Hari Fitrianto, (tim kontinental Polygon Sweet Nice) finis jauh setelah merampungkan balapan. ”Kalau sendirian, tidak gampang mencapai finis pertama. Apalagi Iran, hampir seluruh pembalapnya bisa bersamaan,” ujarnya.