Energi Aman, Telekomunikasi Terancam
Hasil Stress Test Fitch RatingsJumat, 25 Oktober 2013 – 04:30 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGN) diproyeksi bakal netral atau tidak terpengaruh banyak dari depresiasi. Sebab, baik penerimaan maupun biaya operasi sebagian besar berada dalam denominasi USD. "Terkait dengan utang luar negeri USD 858 juta, sekitar 70 persen dalam denominasi yen dan hanya 30 persen dalam USD," paparnya.
Sementara itu, bagi sebagian besar perusahaan di sektor telekomunikasi, depresiasi rupiah diproyeksi tidak akan mengancam kinerja. Riset Fitch menjelaskan, Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia memiliki utang dalam denominasi USD yang cukup kecil. Yakni, USD 180 juta atau hanya 12 persen dari total utang perseroan. "Jadi, masih aman," terangnya.
Erlin mengungkapkan, Xl Axiata serta dua perusahaan penyedia jasa tower telekomunikasi, yakni Protelindo dan Tower Bersama, dinilai aman dari depresiasi karena porsi utang dalam USD kecil. Utang besar seperti Protelindo (USD 475 juta atau 63 persen dari total utang) tetap aman karena jatuh tempo masih 2018.