Energi Tercurah untuk Nepotisme Presiden
Minggu, 10 Januari 2010 – 02:06 WIB
Selain Mohsen, Saleh juga harus menghadapi dominasi keluarga besar Sheik Abdullah al-Ahmar, yang masih kerabatnya. Keturunan bangsawan pendiri Partai Islah itu juga menempati sejumlah posisi penting dalam pemerintahan. Sampai meninggal pada Desember 2007 lalu, Ahmar masih menjabat sebagai ketua parlemen. Saat ini, Islah dipimpin Mohammed al-Yadomi. Tapi, keluarga besar Ahmar mempersiapkan Hamid al-Ahmar sebagai ketua Islah berikutnya.
Untuk menangkal dominasi Ahmar, presiden mengizinkan Hamid berinvestasi pada perusahaan-perusahaan besar Yaman. "Dia (Saleh) adalah presiden yang cerdas, humoris dan sehat. Tapi, dia pasif saat keamanan dan stabilitas Yaman terancam selama dua tahun terakhir," kata salah seorang diplomat senior barat kepada The New York Times. Juga, saat perekonomian negeri di Jazirah Arab itu melemah karena anjloknya pendapatan dari sektor minyak bumi.