Eniya Listiani, Ibu Tiga Anak yang Penelitian Langkanya Berbuah Habibie Award 2010
Hasil Beda saat Eksperimen Malah Jadi Temuan BaruJumat, 03 Desember 2010 – 07:37 WIB
Minat terhadap fuel cell lantas muncul setelah dia menempuh pendidikan program sarjana di Waseda University, Jepang. Dia mendapatkan beasiswa program sarjana science and technology advance industrial development (STAID) Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Saat Habibie masih menjadi Menristek, beasiswa tersebut sangat bergengsi dan menjadi incaran banyak siswa SMA jurusan ilmu-ilmu eksakta.
Gelar S-1 dia raih pada 1998. Dia melanjutkan pendidikan ke jenjang master pada 2000 dengan beasiswa Iwaki Glass Industry. Selama program doktor, Eniya mendapatkan fellowship sebagai special researcher of young scientist for the promotion of science dari Japan Science Technology. "Itu fellowship terunggul. Dengan bimbingan profesor saya, saya makin tertarik untuk mengembangkan fuel cell," tegas dia. (*)