Erick Thohir Tegaskan Arahan Kepada BUMN Beli Dolar AS Sesuai Kebutuhan, Bukan Memborong!
jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mempertegas arahannya kepada perusahaan pelat merah yang terdampak pada bahan baku impor maupun dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar, seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID agar melakukan pembelian dolar secara tepat guna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
Arahan tersebut ditujukan untuk mengantisipasi dampak gejolak geopolitik dan ekonomi global yang sedang memanas saat ini.
"Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, bukan memborong. Intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan dolar saat ini," kata Erick dalam keterangan tertulis, Jumat (19/4).
Arahan yang disampaikannya tersebut juga sejalan dengan penyampaian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam mengantisipasi dampak lanjutan dari gejolak geopolitik dan ekonomi global.
Pemerintah menginginkan impor konsumtif dapat ditahan dulu dalam situasi saat ini.
"Untuk itu pengendalian belanja dan impor BUMN harus dengan prioritas dan sesuai dengan kebutuhan yang paling mendesak," ujar Erick Thohir.
Utamanya untuk BUMN-BUMN yang memiliki eksposur impor dan memiliki utang dalam denominasi dolar AS, Erick Thohir justru mengingatkan para direksi BUMN agar lebih awas dan tidak membeli dolar secara berlebihan atau menumpuk.
Sebagai informasi, tingkat inflasi di AS yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.